Rabu, 14 September 2011

Tugas Mulia Part 2

Malam ini hati Sultan sangat tenang karena niatnya untuk menjalankan tugas mulia mendapat dukungan penuh dari istri tercintanya. Atikah diibaratkan seperti potongan puzzle yang melengkapi kehidupan dan kebahagiaan Sultan. Atikah senantiasa memberi dukungan dan semangat, membuat Sultan tentram berada disisinya.
Atikah: "kangmas udah selesai kan tugasnya..?? Kita tidur yuk?!" ajak Tikah sambil menarik tangan Sultan. Tapi Sultan malah menarik tangan Atikah shngga Atikah kembali jatuh kepangkuan Sultan. Dengan posisi menyamping Atikah melingkarkan kedua tanganya dileher suaminya.
Atikah: (mendekatkan wajahnya ke wajah Sultan) "sudah malam kudaku tercinta. Kita tidur yuk?!" Atikah kmbli mengulang ajakanya utk tidur.
Sultan: (berbisik ditelinga Atikah) "kamu juga punya 'tugas mulia' sayangg..!!" Sultan tersenyum manis ke arah istrinya.
Atikah: "tugas mulia opo to kangmas..?? Apa yg bisa Tikah bantu buat kangmas??" tanya tikah serius.
Mendengar pertanyaan istrinya yg serius Sultan tersenyum dan berusaha mencium bibir Atikah tapi atikah segera menghindar.
Atikah: "wis to kangmas.. Gak cape apa..pagi kerja..malam kerja..tengah malam masih mau kerja lagi" gerutu Atikah karena akhirnya mengetahui permintaan suaminya.
Sultan: "yakin ni gak mau ngasih??? Nanti kalo kangmas udah gak ada baru nyesel..!!" mata Sultan sedikit mendelik membuat Atikah tertawa kecil.
Atikah: "kangmas ini persis banget kayak Tanti tiap ada maunya gak bisa ditolak..!!" Atikah sedikit manyun.
Sultan: "makanya buruan kasih adik buat Tanti biar dia belajar mengalah sama adiknya.." mendengar kata2 Sultan atikah menepuk bahu Sultan.
Atikah: "kangmas ini kenapa bilang ke Tanti kalo dede bayinya ada diperut Tikah padahal Tikah ini kan belum hamil to.." Atikah kembali sewot dengan ulah suaminya. Sultan: "siapa bilang dedenya Tanti belum ada diperut kamu..?? Heyy jagoan papah kamu udah ada disini kan" kata Sultan setengah berbisik diperut Tikah sambil mengelus dengan tangan kirinya. Atikahpun hanya tertawa geli melihat tingkah suaminya.
Atikah: "kalo udah ada didalam biarin dia numbuh dengan baik to jangan digangguin terus" kata Tikah tak kalah jail.
Sultan: "jagoan papah kan kuat di dalam sini iya kan sayang?? 'iyahh papah' tuh kan dia jawab" ucap Sultan melucu membuat Atikah tertawa lepas. Sultanpun segera mengangkat Atikah dan membaringkanya ke ranjang. Pelan2 Sultan menciumi lembut bibir Atikah berulang2 membuat Atikah memejamkan matanya. Setelah beberapa lama berpagutan keduanya tiba2 kaget karena mendadak pintu kamarnya terbuka. Keduanya shock saat melihat sesosok tubuh mungil datang menghampiri mereka. Untung cahaya di kamar mereka remang2 dan Tanti terlihat masih sangat mengantuk sehingga tidak mengetahui apa yg baru saja dilakukan kedua orang tuanya. Mata Atikah melotot ke arah Sultan memberi isyarat kalo Sultan telah lalai mengunci kamarnya.
Sultan: "aduhhhh..anak papah ini bandel yah..masuk kamar papah gak ngetuk pintu dulu?!" kata Sultan gemas smbil meraih tubuh mungil putrinya.
Tanti: (mengucek2 matanya) "Tanti mau bobo sama papah mamah aja.." katanya polos sambil beranjak mendekati mamahnya yg sedari tadi berbaring.
Atikah: "duhhh manjanya anak mamah ini udah gede msh mau dikelonin papah mamah" kata Tikah sambil memeluk erat Tanti.
Sultan: "sayanggg kamu bobo dikamar kamu aja yah?? Disini kan gak ada boneka. Kamu kan gak bisa tidur kalo gak ada boneka" rayu Sultan dengan muka sedikit geram.
Tanti: "Tanti udah bawa bonekanya kok.. ini..?!" Tanti menunjukan boneka kuda warisan dari mamahnya. Boneka kuda menjadi boneka kesayangan Tanti diantara boneka2nya yang lain dan menjadi boneka wajib yang dipeluk saat si kecil itu terlelap. Boneka kuda yang pernah menjadi barang berharga juga bagi Atikah saat harus berjauhan dengan Sultan. Dan kini boneka itu menjadi barang yang berharga juga untuk Tanti. Seketika Atikah tersenyum dan menatap mesra suaminya. Atikah kembali terkenang dengan boneka kuda itu.
Sultan: "sayangg..boneka kamu kan banyak..kenapa kamu paling suka dengan boneka kuda itu sih??!" tanya Sultan menjaili Tanti.
Tanti: "karena leher kudanya panjang pah..jadi enak buat dipeluk..dan kata mamah boneka ini mirip papah!!" kata Tanti tak kalah jail sambil memeluk erat mamahnya karena Tanti tau kalo papahnya pasti akan menggelitiknya kalo denger jawabannya.
Sultan: "eittttsss..jangan peluk2 mamah yah..kamu peluk kuda aja..mamah kan punya papah" kata Sultan meledek Tanti sambil berusaha melepaskan pelukan Tanti. Tanti semakin erat memeluk mamahnya membuat Atikah tertawa melihat tingkah suami dan anaknya yang memperebutkanya.
Tanti: "Tanti mau bobo sama mamah, papah dan ade yg ada diperut mamah". Mendengar ucapan Tanti, Atikah dan Sultan saling bertatapan. Sultan lalu memeluk erat dua bidadarinya yang sangat dicintainya. Harta yg tak ternilai bagi Sultan....

Maappp ye malam ini GATOT karena ada TANTI hehehe:p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar