Minggu, 25 September 2011

Behind The Scene "MP KENANGAN" Part2

Mendengar Atikah msh saja cerewet berbicara, Sultan lalu membungkam mulut istrinya itu dengan bibirnya. Kontan Atikah langsung terdiam mendapat serangan hangat dari bibir suaminya, ia mulai menikmati setiap lumatan bibir suaminya. Sambil terus berpagutan kedua tangan Tikah melepaskan diri dari rengkuhan Sultan. Tangan kanannya kemudian bergerak melepas satu persatu kancing kemeja suaminya. Tak lamapun Sultan melepas kemejanya dan menyisakan singlet dibadannya. Setelah keduanya lama berpagutan, Sultan lalu bangkit dan melepaskan celana yang masih melekat ditubuhnya. Tubuh Sultan yang kekar semakin terlihat sexy hanya dengan berbalut singlet dan celana dalam crocodile (maap yg nulis ngakak waktu ngetik ini =D). Atikah terlihat mengagumi tubuh kekar suaminya itu. Senyumnya terkembang melihat tubuh kekar itu mendekati tubuhnya.




Sultan lalu melepas satu persatu pakaian yg melekat ditubuh istrinya, hingga Atikah terlihat tersipu dihadapannya. Sultan tersenyum mendapati istrinya terbaring tanpa sehelai benangpun. Tanpa menunggu lama Sultanpun segera menjelajahi dada istrinya yang mulus dan putih dengan bibir dan lidahnya. Bibir dan lidah Sultan terus menjelajah smbil sesekali menghisap dan menggigit kecil membuat Atikah semakin mendesah dan mengerang. Kedua tangan Atikah meremas2 rambut Sultan sambil sesekali menjambaknya mengikuti gigitan yang dilakukan suaminya. Sultan terus menjelajah dada istrinya dan terus turun dan turun hingga terhenti dan...





Sultan memandangi dengan senyuman terkembang dibibirnya. Tangannya meraih kaki istrinya. Sultanpun segera menciumi paha mulus dan putih Atikah. Bibirnya terus berjalan dan merembet ke muara tempat kebahagiaanya tercurah.





Tanpa menunggu lama Sultan lalu melepas celana dalam crocodilenya dan segera menikmati kenikmatan surga dunia yang tersaji dihadapannya..







Sultan: "I loveee Uuu Tikahhh..." desahan Sultan terdengar lembut ditelinga Atikah ketika Sultan mencapai klimaks dari permainnya. Atikahpun menyambut tubuh suaminya dengan pelukan erat, hingga keduanya terkulai lemas menikmati keindahan cinta malam itu.



Atikah mendekati tubuh Suaminya yg terbaring setelah pertempuran itu.






Atikah: (mencium lembut bibir Sultan) "terima kasih kangmasss.. Malam ini Tikah puas bangett!!" kata Tikah setengah berbisik ditelinga Sultan. Mendengar kata2 istrinya Sultan hanya mengembangkan senyum dibibirnya. Atikah lalu melekatkan tubuhnya erat didada suaminya yg bidang. Keduanya kemudian terlelap dlm hangatnya pelukan diblk bed cover hingga pagi menjelang..
















Ngapain scrol2 kebwh terus udah habiss bubar BUBARRRRR!! =D

Jumat, 23 September 2011

MP KENANGAN

Sultan: "sayangg.. Ayo cepattt udah malam nih.. Kita udah ditunggu sama mamah Ema di rumah.." teriak Sultan dari ruang tengah karena menunggu Atikah yang masih sibuk di kamarnya. Sementara Sultan dan si kecil Tanti sudah terlihat bersiap2
Atikah: "iya..iya.. Sabar to ini udah siap kok." jawab Atikah saat keluar dari kamarnya. Malam itu Sultan dan keluarga kecilnya itu memenuhi permintaan Ibu Ema untuk makan malam dan menginap di rumahnya. Rumah yang sempat dijual untuk melunasi utang itu akhirnya kembali menjadi milik Ibu Ema lagi karena setelah perekonomian Sultan membaik, Sultan berhasil membeli rumah itu kembali dan menghadiahkannya kepada Ibu Ema. Dan semenjak itu, Ibu Ema memilih tinggal sendirian di rumah yang penuh dengan kenangan itu. Saat Ibu Ema mengetahui Sultan akan ke luar kota, Ibu Ema meminta Sultan dan keluarga kecilnya untuk menginap dirumah itu.
Tanti: "woww mama cantik sekali.." puji Tanti melihat mamanya lebih cantik dari hari biasanya. Sultan: "cantik dongg.. Istrinya papa.." kata Sultan bangga dengan ekspresi jail ke arah Tanti.
Atikah: "anak mamah juga cantik kok.." kata Tikah sambil mengecup pipi Tanti.
Sultan: "okey.. Bidadari2 papa yang cantik.. Sekarang saatnya kita ke rumah Oma Ema. Oma pasti udah nungguin kita ayokk..!!" kata Sultan bersemangat. Sultan dan keluarga kclnya segera beranjak ke Rumah Ibu Ema.

Sesampainya di rumah Ibu Ema. Sultan, Atikah, dan Tanti disambut hangat oleh Ibu Ema. Ibu Ema terlihat girang dan langsung menggendong Tanti.Ibu Ema lalu mengajak mereka untuk sgra masuk dan makan malam.

Ibu Ema: "ayok kita makan.. Mama udah masak semua makanan kesukaan kamu dan Atikah. Oma juga udah bikin puding coklat kesukaan Tanti. Pasti Tanti suka deh.." Ibu Ema terlihat antusias menceritakan menu yang sudah disiapkanya.
Sultan: "woww.. Banyak bener masakan mamah hari ini. Ada ikan, udang, cumi segala yang di laut tersaji semua. Pinter nih mamah pilihin menu buat kita sayang. Jadi mmm.." Sultan melirik jail kearah istrinya membuat Atikah tersipu malu.
Atikah: "kangmasss...!!" teriak Atikah sedikit melotot.
Ibu Ema: "mama kan tau kalian lagi program buat adiknya Tanti, jadi mama masak seafood biar Sultan jadi tambah semangat" kata ibu Ema ikut meledek Atikah.
Tanti: "oma Tanti mau makan pake cumi itu.." tiba2 suara teriakan Tanti memecahkan suasana. Ibu Ema yang duduk dekat Tanti segera mengambilkan cumi goreng tepung buat cucu kesayangan.

suasana makan malam menjadi terasa hangat dengan celotehan Tanti yang memuji masakan omanya yang tak kalah dengan masakan mamanya. Selesai makan malam Atikah terlihat sibuk membereskan meja makan, sementara ibu Ema, Sultan dan Tanti terlihat bercengkrama hangat di ruang tengah.

Ibu Ema: "tuh udah nguap2 udah ngantuk kan cucu oma? Ayok kita bobo? Malam ini Tanti bobo sama oma yah?" Ibu Ema mencoba membujuk Tanti yang terlihat menguap di pangkuan Sultan.
Sultan: "tuh diajakin bobo sama oma mau gak? Kemaren katanya kangen sama oma Ema.. Pengen bobo sama oma Ema?" Sultanpun berusaha merayu Tanti supaya mau tidur dengan omanya. Tanpa menunggu lama Tantipun mengangguk setuju. Ibu Ema lalu segera beranjak menggendong si kecil Tanti ke kamarnya.
Sultan: "makasih mah.. Malam ini udah mau ngelonin Tanti" kata Sultan setengah berbisik membuat ibu Ema tersenyum simpul melihat kejailan anaknya.
Sultan bergegas ke dapur menghampiri istrinya yang masih terlihat mencuci piring di dapur. Atikahpun tidak menyadari kalo diam2 Suaminya mendekatinya. Dengan langkah hati2 Sultan mendekati istrinya dan memeluknya dari belakang. Sultan: "sayanggg.. Ngapain to masih sibuk didapur aja?" kata Sultan sambil sesekali mencium bahunya.
Atikah: "pembantunya mama kan lagi pulang kampung to kangmas, jadi Tikah bantuin cuci piring. Lagian seharian mama kan udah masakin banyak banget buat kita." jwb Tikah.
Sultan: "mamah emang beruntung banget punya menantu seperti kamu." puji Sultan.
Atikah: "justru Tikah yang beruntung punya mertua seperti mama Ema, mama Ema udah baik banget sama Tikah karena mau memberikan hartanya yang paling berharga buat Tikah, yaitu kangmas." kata Atikah sambil membalikkan badanya dan melekatkan kedua tanganya dipipi Sultan. Melihat Suaminya tersenyum bangga, Atikah lalu mencium mesra kening suaminya.
Tanpa menunggu lama Sultan segera menggangkat tubuh istrinya dan membawanya ke kamar. Sultan: "kita mengulang MP kita yg sempat gagal dulu Tikah" kata Sultan setengah berbisik ditelinga Atikah, membuat Atikah yg berada digendonganya tersenyum dan tersipu.

Sesampainya dikamar Sultan membaringkan istrinya diranjang, pelan2 Sultan melepas sandal yang masih melekat dikaki istrinya, lalu perlahan tubuhnya mendekati tubuh istrinya yang terbaring dihadapannya, tangannya perlahan melingkarkan kedua tangan Atikah kelehernya. Atikah kali ini tersenyum geli melihat suaminya benar2 mengulang kejadian saat MP dulu. Perlahan bibir Sultan mendekati bibir Atikah.

Atikah: "eitssss.. Tunggu dulu to.." tiba2 Atikah menghentikan Sultan dengan mendorong pundak suaminya. Kontan Sultan menjadi geram karena sedikit lagi bibirnya menyentuh bibir Atikah.
Sultan: "apalagiii Tikahhh.. Masa beneran mengulang kejadian dulu sih pake stop2 lagi nanggung gini?" gerutu Sultan dengan muka gemas melihat ulah istrinya.
Atikah: (tertawa cekikikan) "kan tadi kangmas bilang mau mengulang MP dulu. Kan emang terhenti to waktu kangmas mau cium Tikah" kata tikah jail membuat bibir Sultan terlihat manyun2.
Mendengar jawaban Atikah Sultan kembli melakukan serangan kembli tapi dengan cepat tangan Tikah mendorong pundaknya kmbli.
Atikah: "kangmasss.. Cek Tanti dulu to.. Dia udah tidur apa belum sama mama, kalo tiba2 dia masuk kamar kita lagi gimana?" kata Tikah membuat Sultan semakin gemas.
Sultan: "Tanti pasti udah lelap sayangg.. Omanya kan pinter mendongeng buat Tanti. Pasti mama bisa handle lah. Pintu kamar juga udah kangmas kunci Tikahh.." ucap Sultan dg raut muka geram. Atikahpun masih tetap memaksa agar Sultan pergi ke kamar mama Ema dan memastikan kalo Tanti benar2 terlelap.
mendengar Atikah masih cerewet berbicara Sultan segera membungkam bibir Atikah dengan bibirnya, kedua tangan Atikah ditahan oleh kedua tangan Sultan, sehingga Atikah tidak bisa bergerak dan dalam kekuasan penuh Sultan. Atikahpun menyerahkan dirinya dengan segenap cinta untuk laki2 yang senantiasa memberi kebahagiaan untuknya. Malam itu setiap sudut ruangan kamar Sultan menjadi saksi keindahan cinta Sultan dan Atikah. Keduanya berhasil mengulang MP yang pernah gagal diawal pernikahan mereka. Suasana kamar yang temaram seakan memberi semangat Sultan dalam mengarungi samudra cinta. Keduanya tenggelam dalam keindahan cinta di ruang kamar yang pernah menjadi saksi kegagalan Malam Pertama mereka. Kebahagian menaungi keduanya hingga keduanya terlelap sampai pagi menjelang...





Hayooo ketahuan yah minta lagi yg detail scroll2 kebawah mulu =D

Bayi Bulu Tikaaaah !!!!

Atikah bergerak mendekati bibir Sultan dan perlahan melumat bibir suaminya itu sementara tangan Sultan menyibak rambut Atikah yang menutupi wajahnya. Tangan Sultan lalu melepas baju tidur yang masih melekat ditubuh Tikah. Atikah menghentikan sejenak ciuman bibirnya, tangannya terlihat menggelung rambut yang mulai mengganggunya.Sultan yang masih terbaring hanya memandanginya dengan senyuman, tangan Sultan merayap didada Atikah yang duduk dihadapannya. Atikah lalu mulai merayap dan mengarahkan payudaranya ke mulut Sultan seperti ibu yang bersiap menyusui anaknya. Tanpa menunggu lama Sultan pun mulai memainkan punting Atikah dengan lidahnya. Pelan2 menjilati, mengecup, dan menghisapnya membuat tubuh Atikah menggeliat menikmati cumbuan suaminya.
Atikah : " aaahhhh kangmasss... " desah tikah. Membuat Sultan semakin bernafsu. Sultan lalu bangkit dan duduk memangku Atikah membuat posisinya semakin leluasa dalam menikmati dada Tikah, bibir dan lidahnya terus merayap menyentuh dan menjelajahi dada istrinya.
Tangan Atikah meremas2 rambut Sultan. Setelah cukup lama mencumbu dada Atikah, Sultan merebahkan tubuhnya ke ranjang.Memberi kesempatan pada istrinya untuk gantian mencumbunya. Atikah yang berada diatas kudanya segera menelusuri dada suaminya dengan bibirnya, tikah juga menghisap punting suaminya membuat tubuh suaminya menggelinjang bagai cacing kepanasan.Melihat suaminya sudah sangat bergairah tubuh Atikah segera mengarahkan diri untuk memberi kehangatan untuk " Pangeran Kecil " suaminya.
Sultan benar2 menikmati pelayanan istri tercintanya. Tangan Sultan mengelus2 punggung istrinya membuat Atikah semakin bergairah memacu kudanya . . .

Habis wooiiii gak usah scroll ke bawah lagi . . . *Lempar Lap Iler* hahahahahahaha

Kamis, 22 September 2011

Bayi manja Tikah

Sesampainya di rumah Sultan segera bergegas masuk ke rumahnya yang terlihat sepi. Rumah yang megah itu terlihat senyap karena memang sudah tengah malam. Hanya terlihat pembantunya yang membukakan pintu.
Bibi: "Pak.. Ibu tertidur di kamar non Tanti. Saya gak tega mau bangunin karena tidurnya lelap sekali." kata bibi menjelaskan. Atikah memang terbiasa menidurkan Tanti terlebih dahulu sebelum dia beranjak tidur. Dan karena kelelahan Atikah jadi ikut terlelap bersama Tanti. Malam itu Sultan memang pulang terlambat karena dia harus meeting bersama rekan2 sejawatnya mengenai proyek amal yang sedang mereka rancang.
Sultan: "Terima kasih bi..!!" jawab Sultan singkat. Sultan segera beranjak ke kamar Tanti setelah mendengar penjelasan Bibi

Sultan membuka pintu kamar Tanti pelan2. Sultan melihat 2 orang bidadarinya terlelap sambil berpelukan. Sultan tersenyum melihat boneka2 Tanti yang berserakan diranjang tetapi boneka kuda melekat erat dipelukan putri kecilnya itu.

Pelan2 Sultan mendekati tubuh istrinya yang tidur menyamping memeluk Tanti. Sultan duduk ditepi ranjang. Tangan kanannya menyibak rambut Atikah yang menutupi sebagian wajahnya, lalu perlahan mengecup lembut pipi Atikah pelan dan berulang ulang. Atikahpun merasakan kehadiran Suaminya, matanya terbuka meskipun terasa berat sekali. Atikahpun pelan2 melepaskan pelukan tangan tanti yang melingkar ditubuhnya. Melihat istrinya berbaring didepannya Sultan segera mengecup bibir Atikah sejenak kemudian berbisik ditelinga Atikah.
Sultan: "kita pindah kekamar yah!!" bisik Sultan ditelinga Atikah disambut anggukan Tikah. Sultan lalu mengecup lembut kening Tanti yang terlelap disamping Atikah, kemudian dengan hati2 mengangkat tubuh Atikah dan membawanya ke kamar. Atikah hanya bisa menangkupkan kedua bibirnya sebagai tanda menahan teriakan yg hampir keluar.
Sesampainya di kamar Sultan membaringkan Atikah di ranjang.
Sultan: (mengecup bibir Atikah) "kangmas mandi dulu yah sayangg..??" kata Sultan. Tetapi Atikah yg msh melingkarkan kedua tangannya dileher Sultan, menggelengkan kepalanya.
Atikah: "gak usah mandi kangmass.. udah malam.. Nanti kangmas sakit" Tikah melarang suaminya mandi karena jam di dinding sudah menunjukan pkl 00.15.
Sultan: "tapi tubuh kangmas lengket tikah dan bau keringat" kata Sultan sambil menciumi tubuhnya sendiri.
Atikah: "tapi Tikah suka banget sama bau keringat kangmas. Bau keringat itu yang akan membuat Tikah merindukan kangmass.." ucap Tikah sambil menatap mesra suaminya. Sultanpun menatap mesra istrinya dengan senyum terkembang dibibirnya. Atikah lalu beranjak membuat Sultan terkejut.
Atikah: "kangmass tunggu sebentar disini.." kata Atikah smbil beranjak dari tempat tidur. Sultan pun hanya memperhatikan istrinya yang terlihat sibuk mengambil beberapa barang.
Sultan tersenyum saat melihat Atikah menghampirinya yang terduduk diranjang membawa kotak perlengkapan Tanti sehabis mandi. Didalamnya terdapat tisue basah, bedak bayi, minyak kayu putih dan teman2nya. Kotak itu tersedia di kamar mereka karena si kecil Tanti lebih sering mandi di kamar mereka.
Sultan: "ngapain kamu bawa kotak harta Tanti sayangg.." ledek Sultan melihat Atikah membuka kotak itu.
Atikah: "Tikah mau lap tubuh kangmas pake tisue basah ini kayak Tanti kalo lagi gak mau mandi" ucap Tikah sambil mengeluarkan tisue basah.
Sultan: (ngakak) "sayangg.. Kamu pikir kangmasmu ini bayi..??" Sultan merasa geli dengan ulah Atikah.
Atikah: "mana ada bayi yang buluan gitu.. Wis to.. tadi katanya badan kangmas lengket.. sini biar Tikah yang lap tubuh kangmas. Pokoknya kangmas gak boleh mandi." Atikah lalu pelan2 membuka kancing kemeja Sultan satu persatu.

Sultanpun tak kuasa menolak keinginan istrinya meskipun sebenarnya dia merasa geli. Sultan menurut saja waktu Atikah melepas kancing bajunya satu persatu, sementara kedua tangannya menahan tubuhnya kebelakang. Dengan lembut Atikah mulai mengelap tubuh Sultan. Leher Sultan terlihat bergerak berlawanan dgn tangan Tikah yg sedang sibuk mengelap bagian lehernya. Melihat Sultan memejamkan matanya menikmati tangan Atikah yg mengelap tubuhnya Atikah tersenyum jail dan berpikir untuk mengerjain suaminya. Atikah lalu mengarahkan tanganya yang memegang tisue ke dada Sultan yang dipenuhi bulu2 lebat. Kali ini tangan tikah bergerak lebih keras saat melewati bulu2 Sultan membuat Sultan berteriak.
Sultan: "aaaaawwww.. Tikahhh!!" teriak Sultan geram. Atikah pun cekikikan puas karena berhasil mengerjai Sultan. Sementara Sultan terlihat bergerak berusaha membalas kejailan Tikah.
Atikah: "sebentar dulu to kangmass.. Blum selesai ini.. Tikah janji gak jail lagi. Ayo sayang bayi berbulu Tikah yg baik.." rayu Tikah sambil meledek Sultan. Sultanpun hanya terlihat memainkan bibirnya.
Sultan: 'tunggu aja hbs ini kangmas balas Tikah' (gumam Sultan dlm hati). Atikah lalu meneruskan mengelap tubuh suaminya dg lembut hingga selesai sampai ujung kakinya.
Atikah: "okey bayi Tikah udah selesai dilap skrg saatnya pake minyak dan bedak." ledek Tikah sambil melirik jail kearah Suaminya smbil menyiapkan bedak dan minyak kayu putih. Spontan Sultan yg berbaring hanya mengenakan celana pendek langsung bangkit dan meraih tubuh istrinya.
Sultan: "sekarang udah saatnya menyusui bayi kamu Tikah...!!" ucap Sultan geram sambil merangkul dan menjatuhkanya ke ranjang. Atikahpun hanya tertawa melihat kejailan suaminya.

Atikah yang terjatuh didada Sultan menatap mesra wajah suaminya. Dagu Atikah ditempelkan ke dada Sultan yg bidang.
Atikah: "kangmas udah ngantuk?" tanya Tikah singkat.
Sultan: "kan bayinya belum disusuin.. mana bisa tidur to??" jwb Sultan jail. Atikah pun tersenyum mendengar jawaban suaminya. Atikah lalu mengangkat tubuhnya dan bergerak mendekati bibir Sultan. Atikah perlahan mengecup bibir Sultan dan melumatnya. Sementara tangan Sultan menyibak rambut2 Atikah yang menutupi wajah Tikah. Sultan lalu membuka pakaian Atikah yang masih melekat di tubuhnya. Atikah menciumi tiap bagian tubuh Suaminya. Membuat Sultan memejamkan mata menikmati pelayan istri tercintanya. Malam itu Atikah melayani suaminya dengan sepenuh cinta. Sultan dan Atikah tenggelam dalam irama cinta yg menggelora di malam yg semakin larut......

Nite all.. Cukup y pelajaran malam ini..;)

Rabu, 14 September 2011

Tugas Mulia Part 2

Malam ini hati Sultan sangat tenang karena niatnya untuk menjalankan tugas mulia mendapat dukungan penuh dari istri tercintanya. Atikah diibaratkan seperti potongan puzzle yang melengkapi kehidupan dan kebahagiaan Sultan. Atikah senantiasa memberi dukungan dan semangat, membuat Sultan tentram berada disisinya.
Atikah: "kangmas udah selesai kan tugasnya..?? Kita tidur yuk?!" ajak Tikah sambil menarik tangan Sultan. Tapi Sultan malah menarik tangan Atikah shngga Atikah kembali jatuh kepangkuan Sultan. Dengan posisi menyamping Atikah melingkarkan kedua tanganya dileher suaminya.
Atikah: (mendekatkan wajahnya ke wajah Sultan) "sudah malam kudaku tercinta. Kita tidur yuk?!" Atikah kmbli mengulang ajakanya utk tidur.
Sultan: (berbisik ditelinga Atikah) "kamu juga punya 'tugas mulia' sayangg..!!" Sultan tersenyum manis ke arah istrinya.
Atikah: "tugas mulia opo to kangmas..?? Apa yg bisa Tikah bantu buat kangmas??" tanya tikah serius.
Mendengar pertanyaan istrinya yg serius Sultan tersenyum dan berusaha mencium bibir Atikah tapi atikah segera menghindar.
Atikah: "wis to kangmas.. Gak cape apa..pagi kerja..malam kerja..tengah malam masih mau kerja lagi" gerutu Atikah karena akhirnya mengetahui permintaan suaminya.
Sultan: "yakin ni gak mau ngasih??? Nanti kalo kangmas udah gak ada baru nyesel..!!" mata Sultan sedikit mendelik membuat Atikah tertawa kecil.
Atikah: "kangmas ini persis banget kayak Tanti tiap ada maunya gak bisa ditolak..!!" Atikah sedikit manyun.
Sultan: "makanya buruan kasih adik buat Tanti biar dia belajar mengalah sama adiknya.." mendengar kata2 Sultan atikah menepuk bahu Sultan.
Atikah: "kangmas ini kenapa bilang ke Tanti kalo dede bayinya ada diperut Tikah padahal Tikah ini kan belum hamil to.." Atikah kembali sewot dengan ulah suaminya. Sultan: "siapa bilang dedenya Tanti belum ada diperut kamu..?? Heyy jagoan papah kamu udah ada disini kan" kata Sultan setengah berbisik diperut Tikah sambil mengelus dengan tangan kirinya. Atikahpun hanya tertawa geli melihat tingkah suaminya.
Atikah: "kalo udah ada didalam biarin dia numbuh dengan baik to jangan digangguin terus" kata Tikah tak kalah jail.
Sultan: "jagoan papah kan kuat di dalam sini iya kan sayang?? 'iyahh papah' tuh kan dia jawab" ucap Sultan melucu membuat Atikah tertawa lepas. Sultanpun segera mengangkat Atikah dan membaringkanya ke ranjang. Pelan2 Sultan menciumi lembut bibir Atikah berulang2 membuat Atikah memejamkan matanya. Setelah beberapa lama berpagutan keduanya tiba2 kaget karena mendadak pintu kamarnya terbuka. Keduanya shock saat melihat sesosok tubuh mungil datang menghampiri mereka. Untung cahaya di kamar mereka remang2 dan Tanti terlihat masih sangat mengantuk sehingga tidak mengetahui apa yg baru saja dilakukan kedua orang tuanya. Mata Atikah melotot ke arah Sultan memberi isyarat kalo Sultan telah lalai mengunci kamarnya.
Sultan: "aduhhhh..anak papah ini bandel yah..masuk kamar papah gak ngetuk pintu dulu?!" kata Sultan gemas smbil meraih tubuh mungil putrinya.
Tanti: (mengucek2 matanya) "Tanti mau bobo sama papah mamah aja.." katanya polos sambil beranjak mendekati mamahnya yg sedari tadi berbaring.
Atikah: "duhhh manjanya anak mamah ini udah gede msh mau dikelonin papah mamah" kata Tikah sambil memeluk erat Tanti.
Sultan: "sayanggg kamu bobo dikamar kamu aja yah?? Disini kan gak ada boneka. Kamu kan gak bisa tidur kalo gak ada boneka" rayu Sultan dengan muka sedikit geram.
Tanti: "Tanti udah bawa bonekanya kok.. ini..?!" Tanti menunjukan boneka kuda warisan dari mamahnya. Boneka kuda menjadi boneka kesayangan Tanti diantara boneka2nya yang lain dan menjadi boneka wajib yang dipeluk saat si kecil itu terlelap. Boneka kuda yang pernah menjadi barang berharga juga bagi Atikah saat harus berjauhan dengan Sultan. Dan kini boneka itu menjadi barang yang berharga juga untuk Tanti. Seketika Atikah tersenyum dan menatap mesra suaminya. Atikah kembali terkenang dengan boneka kuda itu.
Sultan: "sayangg..boneka kamu kan banyak..kenapa kamu paling suka dengan boneka kuda itu sih??!" tanya Sultan menjaili Tanti.
Tanti: "karena leher kudanya panjang pah..jadi enak buat dipeluk..dan kata mamah boneka ini mirip papah!!" kata Tanti tak kalah jail sambil memeluk erat mamahnya karena Tanti tau kalo papahnya pasti akan menggelitiknya kalo denger jawabannya.
Sultan: "eittttsss..jangan peluk2 mamah yah..kamu peluk kuda aja..mamah kan punya papah" kata Sultan meledek Tanti sambil berusaha melepaskan pelukan Tanti. Tanti semakin erat memeluk mamahnya membuat Atikah tertawa melihat tingkah suami dan anaknya yang memperebutkanya.
Tanti: "Tanti mau bobo sama mamah, papah dan ade yg ada diperut mamah". Mendengar ucapan Tanti, Atikah dan Sultan saling bertatapan. Sultan lalu memeluk erat dua bidadarinya yang sangat dicintainya. Harta yg tak ternilai bagi Sultan....

Maappp ye malam ini GATOT karena ada TANTI hehehe:p

Tugas Mulia Part 1

Setelah menidurkan Tanti, Atikah membuatkan secangkir teh hangat untuk Sultan yang tengah sibuk menyusun rencana kerja di ruang kerjanya di kamar. Atikah melihat Sultan yg masih serius di depan laptopnya.
Atikah: "kangmass Tikah buatin teh hangat nih.. Diminum dulu yah..?!" Atikah meletakan teh yang dibawanya dimeja kerja Sultan. Sultanpun segera mengambil dan meminumnya.
Sultan: "terima kasih sayang.." jawab Sultan smbil meminum teh.
Atikah: "kangmas lagi ngapain to.. Sibuk banget keliatanya?!" tanya Tikah penasaran.
Sultan: "sayangg.. Kamu udah ngantuk??" tanya Sultan.
Atikah: "Tikah belum ngantuk kangmas..kenapa memangnya" Atikah menjadi penasaran.
Sultan: "kebetulan kalo gitu. Kangmas mau nunjukin kamu sesuatu... Sini..!!" Sultan lalu menarik Atikah kepangkuanya. Sultan lalu memutarkan sebuah video di youtube. Atikah terlihat serius mengamati video itu. Sultan memutarkan sebuah video tentang liputan sebuah perkampungan terpencil di sebuah Desa di Jawa. Desa itu dijuluki kampung idiot karena sebagian penduduknya mengalami keterbelakangan mental alias idiot. Kehidupan masyarakatnya msh sangat minim dan memprihatinkan. Tdk ad fasilitas kesehatan yg memadai di sana, shngga warganya mengobati orang yg sakit dg seadanya. Hal itu yg menyentuh nurani Sultan sbg seorang Dokter. Dan dia pun menyusun rencana utk bs mendirikan klinik gratis di sana. Dia sudah mempersiapkan semua dg baik, bahkan pihak RS tmpt Sultan bekerja jg menyambut baik niat mulia Sultan dan berjanji akan membantu semaksimal mungkin smpai klinik itu berdiri. Tetapi satu hal yg blum Sultan lakukan yaitu meminta izin kpd Atikah. Meskipun Sultan tau Atikah pasti akan mendukung rencana Sultan krn mereka memiliki passion yang sama. Atikah terlihat serius mengamati video itu sementara Sultan memeluk Atikah yang berada dipangkuanya dengan erat sambil sesekali mencium bahu istrinya dan mengamati wajah istrinya yg tampak iba melihat cuplikan video itu.
Sultan: "gimana menurut kamu tentang video itu??" tanya Sultan saat selesai menyaksikan video.
Atikah: "sangat memprihatinkan ya kangmass.. Di jaman yang katanya sudah merdeka ternyata masih ada warga yang menurut Tikah belum merdeka" Sultan tersenyum bangga mendengar kata2 Tikah.
Sultan: "pinternya istri kangmas ini.. Kamu bener sekali sayang kondisi mereka sangat memprihatinkan. Kangmas juga miris sekali Tikah waktu pertama kali melihat liputan itu di televisi. Dan kangmas mencoba mencari informasi lebih lanjut tentang Desa itu di internet Tikah. Dan kangmas punya program untuk bisa berkunjung ke sana Tikah" Sultan lalu menceritakan niatnya kepada Atikah secara lebih detail.
Atikah: "jadi kangmas punya niat untuk ke tempat yg ada di video tadi untuk melakukan kegiatan sosial gitu..??" tanya Tikah penasaran.
Sultan: "tidak hanya melakukan kegiatan sosial Tikah tapi kangmas punya rencana untuk mendirikan sebuah klinik gratis disana. Agar masyarakat di sana bisa mendapatkan pelayanan medis yang memadai. Kangmas bersyukur sekali Tikah karena banyak sekali yang mendukung dan bersedia membantu niat kangmas ini termasuk RS SEHATI." Sultan memberi penjelasan kpd Atikah.
Atikah: (mengecup bibir Sultan dg lembut) "Tikah bangga sekali sama kangmas. Karna kangmas punya kepedulian yang besar sekali terhadap saudara2 kita yang kurang beruntung" Tikah tersenyum bangga sekali melihat Sultan membuat hati Sultan benar2 tentram.
Sultan: "jadi kamu gak keberatan kan kalo kangmas tinggal dlm wktu yg cukup lama" kata Sultan. Mendengar kalimat terakhir Sultan sebenarnya dada Atikah terasa sesak. Karena Tikah pernah punya trauma saat hampir kehilangan Sultan dihari pernikahanya. Tetapi Tikah tidak menunjukannya dihadapan Sultan. Karena sebagai istri, Atikah ingin sekali selalu bisa mendukung suaminya dalam keadaan apapun.
Atikah: "Tikah akan mendukung semua niat mulia kangmas.. Termasuk harus ditinggal kangmas.. Meskipun sebenarnya Tikah berat sekali kalo harus jauh dari kangmas." Tikah mencoba tidak menunjukan kesedihan didepan Sultan meskipun dadanya terasa sesak.
Sultan: "terimakasih kelinciku sayang.. Kamu memang istri kangmas yg luar biasa." Sultan mengecup mesra kening istrinya.
Atikah: "jadi bulan madu kita kemaren karena kangmas punya niat ninggalin Tikah dalam waktu yang cukup lama to??" Atikah mencoba mencairkan suasana hatinya yg sdkit bersedih.
Sultan: "kok tau..?!" kata Sultan smbil memainkan matanya.
Atikah: "pantesan kangmas jadi liar gitu. Bener2 kayak kuda.." ledek Tikah.
Sultan: "kuda lagi hmmpff"
Sultan menjadi sedikit geram lalu menggigit bahu Atikah.
Atikah: "Tapi kelinci cinta sekali sama kudaaa..." kata Tikah dengan penuh cinta. Mendengar ucapan istrinya, Sultan segera menarik kepala Tikah dengan kedua tangannya dan mencium bibirnya dengan mesra.
Sultan: "kangmas juga berat sekali harus ninggalin kamu dan Tanti.. tapi disana ada banyak orang yg membutuhkan kangmas Tikah" ucap Sultan lirih.
Atikah: "Tikah ikhlas demi Tugas mulia kangmas."kata2 Tikah benar2 menenangkan Sultan.

Tangan Sultan kembali meraih laptop dan terlihat mencari sesuatu, membuat Atikah yang berada dipangkuanya kebingungan.
Sultan: "sekarang kita liat video ini sayang kamu pasti suka.." Sultan memutar MV drama romantis dengan backsong AFGAN 'Bawalah cintaku'. Sultan memeluk tubuh Atikah yg berada dipangkuanya dengan mesra dan bersenandung....

...BAWALAH PERGI CINTAKU AJAK KEMANAPUN KAU MAU.. JADIKAN TEMANMU..TEMAN YANG PALING KAU CINTA....

Have a nice day all.. ;)

Dede bayi diperut Mamah

Atikah dan Sultan terlihat berkemas setelah 4 hari menjalani bulan madu ke 2 yang sempurna. Bulan madu ke 2 bagi keduanya adalah moment yang paling membahagiakan karena di bulan madu pertama harus melalui aral yang melintang.
Atikah: " akhirnya bisa segera pulang dan ketemu gadis nakal itu.. Tikah udah kangen banget sama dia.. Semoga Tanti seneng dengan oleh2 ini ya kangmas..?!" kata tikah sambil membereskan beberapa boneka lucu dan baju pantai untuk Tanti.
Sultan: "tapi dia kan pesan oleh2 khusus sayangg..!!" Sultan mengingatkan Atikah sambil sesekali melirik jail ke arah istrinya, karena Sultan juga sedang sibuk mengepak barang dikoper. Atikah hanya tersenyum simpul mendengar ucapan suaminya.
Atikah: "semoga Allah mengabulkan keinginan kita untuk memenuhi permintaan tanti ya kangmass?!" kata Tikah yg diamini Sultan. Sementara di rumah terlihat Tanti yang begitu antusias menunggu kepulangan kedua orang tuanya.
Ibu yulia: "kamu pasti udah gak sabar pengen ketemu sama papah mamah kan?? Bentar lagi papah mamah nyampe kamu pasti seneng deh.." ibu yulia menyemangati tanti yang terlihat mondar mandir ke arah pintu. Tanti segera berlari ketika mendengar suara mobil didepan rumah membuat ibu yulia berteriak.
Ibu yulia: "hey baby.. Jangan lari2 gitu.." tetapi Tanti tidak mendengar ucapan omanya karena dia yakin suara mobil itu adalah mobil orang tuanya.
Tanti: "Mamahhhhh...!!!" teriak Tanti girang melihat mamahnya turun dari mobil. Atikah pun segera memeluk dan menggendong Tanti.
Atikah: "sayangg.. kamu gak nakal kan selama papah sama mamah pergi?? Gak bikin repot oma kan??tanya tikah smbil memeluk erat tubuh mungil Tanti. Tetapi Tanti tidak menjwb pertanyaan mamahnya malahan dia balik bertanya.
Tanti: "mahh..Adiknya Tanti mana?". Atikah terkejut mendengar pertanyaan Tanti, Atikah menatap mata Sultan memberi isyarat agar dia menjelaskan sesuatu pada Tanti. Sementara ibu yulia hanya tertawa kecil.
Sultan: "sayangg.. Adik Tanti saat ini belum ada.. Tapi liat ini, papah sama mamah beliin banyak boneka lucu buat Tanti. Tanti pasti suka." Sultan menunjukan boneka2 yang dibawanya.
Tanti: "Tanti gak mau boneka pahh.. Boneka Tanti kan udah banyak." ucap Tanti. Terlihat kesedihan diwajah gadis kecil itu. Sultanpun berusaha memberi penjelasan sama Tanti.
Sultan: "sayanggg..kalopun Tanti mau punya adik, adiknya gak mungkin bisa langsung ada.. Tapi adik Tanti harus ada diperut mamah dulu. Dan Tanti harus sabar nunggu sampai adiknya lahir...okayy??!!" Atikah tersenyum bahagia mendengar penjelasan Sultan ke Tanti.
Tanti: "jadi adik Tanti sekarang ada diperutnya mamah??" muka Atikah kembali bingung mendengar perkataan Tanti. Ibu yuliapun hanya tercengang tanpa kata2. Sultan: "iyahh sayangg..adik Tanti ada diperutnya mamah.. Makanya Tanti jangan minta gendong lagi yah? Badan Tanti kan berat..kasihan dede bayi Tanti yg ada diperut mamah.." mendengar kata2 Sultan, mata Atikah menjadi melotot memberi isyarat kalo dirinya belum hamil. Ibu yuliapun hampir percaya mendengar perkataan Sultan.
Atikah: "sayangg..kamu mandi dulu yah sama suster ini kan udah sore." Atikah mencoba mengalihkan pmbicaraan karena si kecil pasti akan bertanya lebih banyak lagi.
Ibu yulia: "sayangg..kamu beneran udah..??" belum selesai ibu yulia berkata Atikah langsung memotong karena Tikah tau arah pertanyaan mamahnya.
Atikah: "gak kok mah..itu tadi kangmas asal aja.. Tikah belum hamil lagi kok.." ibu yulia terlihat sedikit kecewa mendengar penjelasan Tikah.
Sultan: "mamah jangan khawatir yah..baru juga dibikin kemarin masa mau langsung jadi??" kata Sultan bercanda membuat Atikah tersipu malu.
Atikah: "kangmasss...!!" teriak Tikah manja. Atikah terlihat merebahkan Tubuhnya di kamar karena kelelahan. Sementara Sultan sedang mandi di kamar mandi.
Selesai mandi Sultan yang masih bertelanjang dada Mendapati istrinya terbaring memejamkan mata. Sultan lalu mendekati istrinya pelan2 dan mencium bibir istrinya. Atikahpun segera bereaksi dengan membuka mata dan mendorong Tubuh suaminya yang hampir menindih sebagian tubuhnya.
Atikah: "wis to kangmas.. Tikah capek banget ini, pengen tidur sebentar. Kangmas pake baju sana liat itu bulu kemana2" kata Tikah sambil manyun2.
Sultan: "mandi dulu sayangg.. Biar badan kamu seger.. Ayok mau kangmas mandiin??" kata Sultan jail.
Atikah: "mandiin..mandiin.. Yang ada Tikah malah gak jadi mandi kalo sama kangmas." mendengar kata2 Atikah. Sultan terlihat memainkan bibirnya yang lentik dan tanpa menunggu aba2 Sultan segera mengangkat tubuh Tikah dan membawa ke kamar mandi. Atikahpun berteriak melihat ulah suaminya.
Atikah: " kangmassss.....!!!"

Maap yee kelanjutanya cuma ada diotak penulis:D:D:D