Jumat, 23 September 2011

MP KENANGAN

Sultan: "sayangg.. Ayo cepattt udah malam nih.. Kita udah ditunggu sama mamah Ema di rumah.." teriak Sultan dari ruang tengah karena menunggu Atikah yang masih sibuk di kamarnya. Sementara Sultan dan si kecil Tanti sudah terlihat bersiap2
Atikah: "iya..iya.. Sabar to ini udah siap kok." jawab Atikah saat keluar dari kamarnya. Malam itu Sultan dan keluarga kecilnya itu memenuhi permintaan Ibu Ema untuk makan malam dan menginap di rumahnya. Rumah yang sempat dijual untuk melunasi utang itu akhirnya kembali menjadi milik Ibu Ema lagi karena setelah perekonomian Sultan membaik, Sultan berhasil membeli rumah itu kembali dan menghadiahkannya kepada Ibu Ema. Dan semenjak itu, Ibu Ema memilih tinggal sendirian di rumah yang penuh dengan kenangan itu. Saat Ibu Ema mengetahui Sultan akan ke luar kota, Ibu Ema meminta Sultan dan keluarga kecilnya untuk menginap dirumah itu.
Tanti: "woww mama cantik sekali.." puji Tanti melihat mamanya lebih cantik dari hari biasanya. Sultan: "cantik dongg.. Istrinya papa.." kata Sultan bangga dengan ekspresi jail ke arah Tanti.
Atikah: "anak mamah juga cantik kok.." kata Tikah sambil mengecup pipi Tanti.
Sultan: "okey.. Bidadari2 papa yang cantik.. Sekarang saatnya kita ke rumah Oma Ema. Oma pasti udah nungguin kita ayokk..!!" kata Sultan bersemangat. Sultan dan keluarga kclnya segera beranjak ke Rumah Ibu Ema.

Sesampainya di rumah Ibu Ema. Sultan, Atikah, dan Tanti disambut hangat oleh Ibu Ema. Ibu Ema terlihat girang dan langsung menggendong Tanti.Ibu Ema lalu mengajak mereka untuk sgra masuk dan makan malam.

Ibu Ema: "ayok kita makan.. Mama udah masak semua makanan kesukaan kamu dan Atikah. Oma juga udah bikin puding coklat kesukaan Tanti. Pasti Tanti suka deh.." Ibu Ema terlihat antusias menceritakan menu yang sudah disiapkanya.
Sultan: "woww.. Banyak bener masakan mamah hari ini. Ada ikan, udang, cumi segala yang di laut tersaji semua. Pinter nih mamah pilihin menu buat kita sayang. Jadi mmm.." Sultan melirik jail kearah istrinya membuat Atikah tersipu malu.
Atikah: "kangmasss...!!" teriak Atikah sedikit melotot.
Ibu Ema: "mama kan tau kalian lagi program buat adiknya Tanti, jadi mama masak seafood biar Sultan jadi tambah semangat" kata ibu Ema ikut meledek Atikah.
Tanti: "oma Tanti mau makan pake cumi itu.." tiba2 suara teriakan Tanti memecahkan suasana. Ibu Ema yang duduk dekat Tanti segera mengambilkan cumi goreng tepung buat cucu kesayangan.

suasana makan malam menjadi terasa hangat dengan celotehan Tanti yang memuji masakan omanya yang tak kalah dengan masakan mamanya. Selesai makan malam Atikah terlihat sibuk membereskan meja makan, sementara ibu Ema, Sultan dan Tanti terlihat bercengkrama hangat di ruang tengah.

Ibu Ema: "tuh udah nguap2 udah ngantuk kan cucu oma? Ayok kita bobo? Malam ini Tanti bobo sama oma yah?" Ibu Ema mencoba membujuk Tanti yang terlihat menguap di pangkuan Sultan.
Sultan: "tuh diajakin bobo sama oma mau gak? Kemaren katanya kangen sama oma Ema.. Pengen bobo sama oma Ema?" Sultanpun berusaha merayu Tanti supaya mau tidur dengan omanya. Tanpa menunggu lama Tantipun mengangguk setuju. Ibu Ema lalu segera beranjak menggendong si kecil Tanti ke kamarnya.
Sultan: "makasih mah.. Malam ini udah mau ngelonin Tanti" kata Sultan setengah berbisik membuat ibu Ema tersenyum simpul melihat kejailan anaknya.
Sultan bergegas ke dapur menghampiri istrinya yang masih terlihat mencuci piring di dapur. Atikahpun tidak menyadari kalo diam2 Suaminya mendekatinya. Dengan langkah hati2 Sultan mendekati istrinya dan memeluknya dari belakang. Sultan: "sayanggg.. Ngapain to masih sibuk didapur aja?" kata Sultan sambil sesekali mencium bahunya.
Atikah: "pembantunya mama kan lagi pulang kampung to kangmas, jadi Tikah bantuin cuci piring. Lagian seharian mama kan udah masakin banyak banget buat kita." jwb Tikah.
Sultan: "mamah emang beruntung banget punya menantu seperti kamu." puji Sultan.
Atikah: "justru Tikah yang beruntung punya mertua seperti mama Ema, mama Ema udah baik banget sama Tikah karena mau memberikan hartanya yang paling berharga buat Tikah, yaitu kangmas." kata Atikah sambil membalikkan badanya dan melekatkan kedua tanganya dipipi Sultan. Melihat Suaminya tersenyum bangga, Atikah lalu mencium mesra kening suaminya.
Tanpa menunggu lama Sultan segera menggangkat tubuh istrinya dan membawanya ke kamar. Sultan: "kita mengulang MP kita yg sempat gagal dulu Tikah" kata Sultan setengah berbisik ditelinga Atikah, membuat Atikah yg berada digendonganya tersenyum dan tersipu.

Sesampainya dikamar Sultan membaringkan istrinya diranjang, pelan2 Sultan melepas sandal yang masih melekat dikaki istrinya, lalu perlahan tubuhnya mendekati tubuh istrinya yang terbaring dihadapannya, tangannya perlahan melingkarkan kedua tangan Atikah kelehernya. Atikah kali ini tersenyum geli melihat suaminya benar2 mengulang kejadian saat MP dulu. Perlahan bibir Sultan mendekati bibir Atikah.

Atikah: "eitssss.. Tunggu dulu to.." tiba2 Atikah menghentikan Sultan dengan mendorong pundak suaminya. Kontan Sultan menjadi geram karena sedikit lagi bibirnya menyentuh bibir Atikah.
Sultan: "apalagiii Tikahhh.. Masa beneran mengulang kejadian dulu sih pake stop2 lagi nanggung gini?" gerutu Sultan dengan muka gemas melihat ulah istrinya.
Atikah: (tertawa cekikikan) "kan tadi kangmas bilang mau mengulang MP dulu. Kan emang terhenti to waktu kangmas mau cium Tikah" kata tikah jail membuat bibir Sultan terlihat manyun2.
Mendengar jawaban Atikah Sultan kembli melakukan serangan kembli tapi dengan cepat tangan Tikah mendorong pundaknya kmbli.
Atikah: "kangmasss.. Cek Tanti dulu to.. Dia udah tidur apa belum sama mama, kalo tiba2 dia masuk kamar kita lagi gimana?" kata Tikah membuat Sultan semakin gemas.
Sultan: "Tanti pasti udah lelap sayangg.. Omanya kan pinter mendongeng buat Tanti. Pasti mama bisa handle lah. Pintu kamar juga udah kangmas kunci Tikahh.." ucap Sultan dg raut muka geram. Atikahpun masih tetap memaksa agar Sultan pergi ke kamar mama Ema dan memastikan kalo Tanti benar2 terlelap.
mendengar Atikah masih cerewet berbicara Sultan segera membungkam bibir Atikah dengan bibirnya, kedua tangan Atikah ditahan oleh kedua tangan Sultan, sehingga Atikah tidak bisa bergerak dan dalam kekuasan penuh Sultan. Atikahpun menyerahkan dirinya dengan segenap cinta untuk laki2 yang senantiasa memberi kebahagiaan untuknya. Malam itu setiap sudut ruangan kamar Sultan menjadi saksi keindahan cinta Sultan dan Atikah. Keduanya berhasil mengulang MP yang pernah gagal diawal pernikahan mereka. Suasana kamar yang temaram seakan memberi semangat Sultan dalam mengarungi samudra cinta. Keduanya tenggelam dalam keindahan cinta di ruang kamar yang pernah menjadi saksi kegagalan Malam Pertama mereka. Kebahagian menaungi keduanya hingga keduanya terlelap sampai pagi menjelang...





Hayooo ketahuan yah minta lagi yg detail scroll2 kebawah mulu =D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar